23 November 2006

Behind Name Of Farish

Farish Naufal Yuliantoro

Alhamdulillah, setelah menunggu selama 26 jam sejak masuk rumah sakit kamis malam jam 20:00 17 agustus 2006, tlah lahir putra kami pertama jam 22:08 hari jumat malam tgl 18 agustus 2006.

Serangkaian Adzan kukumandangkan ditelinga kanannya, dan iqomah di telinga kirinya seraya berdoa semoga terhindar dr segala marabahaya,godaan setan, dan selalu mendapat lindungan dr Alloh dan menjadi anak yang sholeh yang mencintai Alloh, Rasul, Orang Tuanya serta berani menegakkan agamanya. amin.

Seiring dicukurnya rambut lembut disertai dengan tidurnya yang pulas, terangkai nama "Farish Naufal Yuliantoro". Semoga Alloh memberkahi.

Sejarah.

Farish, diambil dr nama sahabat, Salman Al-Farishi. Seorang pemuda gagah ahli strategi perang yang ditakuti lawan dan disegani musuh. Teringat sebuah peristiwa perang khandaq (parit). Kala itu kaum muslim yang sudah berada di madinah mendapat ancaman serangan kaum kafir quraisy di mekkah, mereka akan menyerang madinah. Kaum Muslimin mengambil keputusan untuk tetap bertahan di madinah, dalam artian menerapkan strategi perang bertahan, hal ini disebabkan saat itu kekuatan militer kaum muslimin belum memungkinkan untuk melawan secara frontal. Dalam kegalauan tersebut, Salman Al-Farishi mengungkapkan ide untuk dibuatnya parit mengelilingi Madinah sebagai benteng pertahanan. Dan Usul tersebut disetujui Rasulullah dan mayoritas penduduk Madinah. Bahkan Rasulullah pun turut langsung dalam penggalian tersebut, dan tatkala ada sebuah batu yang sangat berat dan susah untuk digali, Rasulullah atas ijin Alloh mampu mengangkatnya dengan tangannya. Dan benar, pada saat kaum kafir quraisy menyerang madinah, mereka tidak memeperhatikan adanya parit itu, bahkan mereka tidak menyangka sama sekali akan ada strategi perang seperti itu. Wal hasil, pasukan kafir quraisy banyak yang berjatuhan bersama kudanya dan terjerembab diparit dan akhirnya dibabat habis. Menurut beberapa catatan, akhirnya pasukan kaum quraisy mundur dengan terbirit-birit, sambil menyimpan rasa heran dan kagum akan strategi perang kaum muslim madinah, bahkan mereka mengakui, selama mengikuti perang diseluruh jazirah arab, baru kali ini ada strategi perang dengan membuat parit, sungguh suatu ide yang sangat jenius. Semoga Farish Naufal Yuliantoro mampu menteladani Salman Al-Farishi, seorang pemuda yang sangat jenius. Amin.

Naufal, diambil dr nama sahabat Waraqoh Bin Naufal. Sepupu Khadijah, istri Rasulullah pertama. Waraqoh merupakan seorang ahli kitab yang bijak, dan berwibawa, perkataannya membuat hati yang gundah menjadi tenang. Dia sangat paham akan agama-agama terdahulu dan petunjuk akan datangnya Rasul Akhir jaman yang menyempurnakan ajaran-ajaran sebelumnya. Tatkala Rasul mendapat wahyu pertama dan pulang dalam keadaan menggigil serta ketakutan dan was-was, Khadijah sang istri tercinta mempercayai beliau dengan tulus akan peristiwa yang dialami Rasul di gua Hiro. Walau saat itu Rasul berumur 40 th, namun peristiwa turunnya wahyu pertama membuat manusia sekaliber Rasul pun menggigil ketakutan, was-was dan lain sebagainya yang membuat hatinya tak tenang. Khadijah dengan penuh kasih sayang menyarankan agar Rasulullah menemui sepupunya Waraqoh bin Naufal untuk mengartikan peristiwa yang telah terjadi. Ketika bertemu dengan Waraqoh Bin Naufal, Rasulullah mendapat petunjuk dr Waraqoh, bahwa berdasarkan kitab-kitab terdahulu (Waraqoh sendiri merupakan ahli kitab agama Nasrani) dan beberapa petunjuk tentang kehidupan Rasul dari kecil hingga dewasa, Waraqoh menyatakan Rasulullah tlah diangkat menjadi Rasul Akhir jaman yang menyempurnakan ajaran Tauhid yang diajarkan Alloh kepada Nabi Adam AS beserta keturunannya. Rasul seakan tak percaya, namun Waraqoh bin Naufal dengan bijak dan tenang meyakinkan Rasul akan kepastian takdir Alloh yang telah memilih beliau sebagai Rasul Akhir Jaman. Dan Waraqoh mengingatkan Rasul bahwa beliau akan dikejar-kejar dan dianiaya orang yang tidak mau mengikuti beliau, sehingga Waraqoh mengingatkan agar beliau berhati-hati dalam menjaga diri. Semoga Farish Naufal Yuliantoro mampu menteladaninya hingga menjadi orang yang bijak, cerdas, dan tenang berwibawa seperti Waraqoh Bin Naufal.

Makna Kata.

Dari beberapa literatur, Farish berarti : pemuda penunggang kuda, orang yang memahami ilmu. Naufal : dermawan. Yuliantoro : nama ayahnya :P (karena ayahnya kuliah di medan, dan teman2nya bermarga, ingin niru sikit, biar enak nyebutnya..Keluarga Yuliantoro) rencananya Yuliantara , biar darah sunda dr sang ibu terakomodir, namun ibunya sendiri sepakat yuliantoro aja...:D. Doa atas nama Farish Naufal Yuliantoro, "orang pandai yang dermawan". InsyaAlloh..amin. Terima kasih atas doa restunya semua.

2 comments:

dini said...

Aamiiin...
makasih namanya Ayah

nasyamonalisa said...

Mona tw nya Mas Farish pinter :D